Riyadh, Arab Saudi – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump dikabarkan berpeluang mengadakan pertemuan bersejarah pada akhir Februari. Jika terjadi, ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara pemimpin dua kekuatan besar tersebut sejak 2021.
Isyarat ini muncul setelah perundingan tingkat tinggi antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Riyadh, Arab Saudi. Pertemuan itu, yang disebut sebagai langkah “sangat penting” oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, bertujuan untuk merintis jalan bagi pemulihan hubungan bilateral yang telah lama memburuk, terutama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.
Dalam perundingan tersebut, konflik Ukraina menjadi fokus utama. Trump menyatakan keyakinannya dalam menengahi kesepakatan damai, sementara Putin menegaskan kesiapan Moskow untuk kembali ke meja perundingan. Namun, keikutsertaan Ukraina dalam diskusi ini masih menjadi tanda tanya besar.
Ketidakpastian Pertemuan Puncak
Meski ada optimisme, belum ada kepastian apakah pertemuan Putin-Trump akan benar-benar berlangsung bulan ini. “Mungkin. Atau mungkin tidak,” kata Peskov secara diplomatis ketika ditanya tentang kepastian pertemuan.
Di sisi lain, Trump memberikan jawaban serupa. “Mungkin,” katanya dalam konferensi pers, sambil mengakui bahwa diskusi dengan Rusia berjalan cukup baik.
Para pengamat politik menilai pertemuan ini bisa menjadi titik balik bagi hubungan AS-Rusia yang sempat membeku di era pemerintahan Joe Biden. Namun, tantangan besar masih menghadang, termasuk sikap skeptis dari Ukraina dan sekutu Barat terhadap kemungkinan kesepakatan yang dihasilkan.
Jika pertemuan ini benar-benar terjadi, dunia akan menyaksikan bagaimana dua pemimpin yang dikenal dengan gaya diplomasi unik mereka mencoba menavigasi krisis global yang kompleks. Akankah ini menjadi awal rekonsiliasi, atau justru membuka babak baru ketegangan geopolitik? Jawabannya masih menunggu di meja perundingan.