Pekanbaru, 5 Maret 2025 – Dalam upaya memperkuat komitmen pemberantasan narkoba, Lapas Kelas IIA Pekanbaru menggelar tes urine mendadak bagi petugas dan warga binaan pada Rabu (5/3/2025). Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengawasan ketat untuk memastikan lingkungan pemasyarakatan tetap bersih dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Tes urine ini dipimpin langsung oleh Plh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Harles Marbun, didampingi oleh tim medis Lapas Pekanbaru. Dalam keterangannya, Harles menegaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu bentuk nyata implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam hal pemberantasan narkoba.
> “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada celah bagi peredaran narkoba di dalam lapas. Tes urine ini dilakukan secara berkala dan mendadak agar setiap petugas maupun warga binaan benar-benar berada dalam pengawasan ketat,” ujar Harles.
Hasil dari pemeriksaan kali ini menunjukkan bahwa seluruh peserta, baik petugas maupun warga binaan, negatif dari penyalahgunaan narkoba. Ini menjadi indikator keberhasilan program pembinaan dan pengawasan yang telah diterapkan di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.
Pengawasan Ketat, Pencegahan Maksimal
Selain tes urine rutin, Lapas Kelas IIA Pekanbaru juga menerapkan sejumlah strategi lain dalam upaya pemberantasan narkoba, seperti peningkatan razia insidentil, pemantauan komunikasi warga binaan, serta penguatan program rehabilitasi medis dan sosial.
> “Kami tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga pembinaan. Warga binaan yang memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba diberikan rehabilitasi agar saat bebas nanti mereka bisa kembali ke masyarakat dengan kondisi lebih baik,” tambah Harles.
Tes urine ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai bentuk keseriusan Lapas Pekanbaru dalam menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan bersih dari narkoba. Langkah tegas ini diharapkan menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menjaga integritas dan meningkatkan kualitas pemasyarakatan di Indonesia.
